Tay Za, Taipan Myanmar Bergelimang Harta dari Kayu hingga Senjata


Jakarta, CNN Indonesia —

Tay Za merupakan orang terkaya di Myanmar, salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Ia mengumpulkan pundi-pundi harta dari konglomerasi Htoo Group Companies yang bergerak di bidang perdagangan, real estat, pertambangan, maskapai hingga perbankan.

Dilansir dari berbagai sumber, Tay Za lahir di Rangoon, Birma (Myanmar) pada 18 Juli 1964. Ia merupakan bungsu dari enam bersaudara.

Ayahnya, Myint Swe, adalah pensiunan tentara. Swe pernah menjadi pejabat di Unit Riset Militer Tatmadaw. Sang ayah juga dekat dengan Jenderal Ne Win, pemimpin militer dan mantan presiden Birma periode 1962-1981.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di TTC, Tay Za melanjutkan pendidikan ke Akademi Pertahanan pada 1982. Namun, ia memilih keluar alias drop out pada tahun ketiganya untuk menikah dengan Thida Zaw, yang saat itu tak direstui oleh pihak keluarga.

Usai menikah, Tay Za mulai masuk ke dunia bisnis. Pada 1990, ia mendirikan Htoo Trading bersama istrinya, Myo Thant and Yu Zaw. Nama Htoo berasal dari nama perusahaan milik ayah mertuanya Htoo Supply Company yang sudah berdiri sejak 1958.

Mengutip catatan Forbes, awalnya Tay Za menjalankan bisnis penyewaan mesin giling beras milik keluarga sang istri. Lalu, ia beralih ke perdagangan kayu saat sebuah konsesi lahan dekat perbatasan dengan Thailand dilelang.

Ia tak ingin bersaing dengan pengusaha Thailand yang mengincar lahan dekat perbatasan. Namun, ia melirik lahan yang agak terpencil dan menebang pohon-pohonnya. Kayu gelondongan seharga US$10 berhasil ia ekspor US$500 bahkan lebih.

Usahanya cepat berkembang. Terlebih, ia mendapatkan akses lahan yang lebih luas dan mendapat dukungan dari penguasa militer kala itu.

Keuntungan dari bisnis ekspor kayu, yang menjadi salah satu lini bisnis paling menguntungkan Htoo Group, ia investasikan ke sektor real estat dengan membangun perumahan hingga hotel.

Setidaknya ada 17 hotel, termasuk hotel mewah, yang dimiliki Htoo Group dengan mengusung nama Aureum Palace and Myanmar Treasure.

Kemudian, pada 2004, Htoo Group meluncurkan Air Bagan, maskapai swasta pertama di Birma. Air Bagan juga merupakan salah satu sponsor utama salah satu klub sepakbola terbesar di Myanmar, Yangon United Footbal Club.

Pada 2010, perusahaan mendirikan Asia Green Development Bank. Perusahaan juga merambah beragam bisnis tambang mulai dari nikel hingga emas.

Tak hanya itu, perusahaan juga memperdagangkan senjata dari Rusia ke militer Myanmar lewat sejumlah anak usaha.

Kesuksesannya membuat Tay Za menjadi konglomerat Myanmar pertama yang pernah tampil di sampul depan Forbes Asia pada 2011.

Jumlah kekayaan Tay Za saat ini tidak diketahui pasti. Sama seperti sebagian besar perusahaan di Myanmar, HToo Group tidak mengungkap kinerja keuangannya ke publik. Namun, ada yang memperkirakan nilainya mencapai ratusan juta dolar AS.

Tay Za juga mulai meneruskan tombak kepemimpinan sejumlah perusahaan ke ketiga anaknya Pye Phyo Tayza, Htoo Htet Tayza, dan Rachel Tayza. Pye Phyo saat ini menjabat sebagai Direktur Pelaksana Htoo Group.

Bersambung ke halaman berikutnya…


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *