Jakarta, CNN Indonesia —
Tokoh pro-Rusia Robert Fico akan jadi perdana menteri baru negara anggota NATO Slovakia dan akan susul negara-negara NATO lain seperti Hungaria yang ogah mengirim bantuan ke Ukraina.
Hungaria ogah ikut anggota NATO lainnya membantu Ukraina memberikan senjata untuk melawan agresi Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mengatakan pemerintahannya lebih mendukung “gencatan senjata dan perundingan perdamaian” oleh negara-negara Barat. Dikutip dari CBC News, pemerintahan Orban menolak mengirimkan senjata ke Ukraina, menunda beberapa upaya Uni Eropa memberikan paket bantuan ke Kiev, dan menentang sanksi yang diberikan Eropa ke Moskow.
Orban menegaskan bahwa selama pemerintahannya sebagai perdana menteri, Hungaria tidak akan terlibat di konflik Ukraina dan Rusia.
Kebijakan ini diduga berkaitan dengan kedekatan Orban dengan pemerintah Rusia. Pemerintahan Orban membangun hubungan diplomatik dan ekonomi selama beberapa dekade terakhir dengan ditandatanganinya perjanjian pembelian gas, minyak, dan bahan bakar nuklir Rusia.
[Gambas:Video CNN]
Sementara itu, Kantor Statistik Slovakia merilis suara yang diperoleh partai populis, SMER, yang dipimpin oleh Fico dengan hasil 23,3 persen. Ini menjadi kedua kalinya bagi Fico untuk menjabat sebagai perdana menteri Slovakia.
Kemenangan Fico yang dikenal sebagai tokoh politis pro-Kremlin diperkirakan akan membuat Slovakia tidak akan mengirim bantuan kepada Ukraina. Fico diprediksi akan membentuk kebijakan luar negeri yang lebih mendukung kepentingan Kremlin.
Dikutip dari Barrons News, Slovakia sebagai negara anggota Europe Union (EU) dan North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebelumnya telah mengirim bantuan militer dalam jumlah besar kepada Ukraina sejak Februari 2022 saat Rusia menginvasi.
Namun, Fico beberapa saat lalu menyatakan tidak akan mengirim satu peluru pun ke Ukraina jika partainya berkuasa. Fico lebih mendukung diadakan perundingan damai antara kedua negara. Fico berdalih bahwa permasalahan di negaranya masih cukup banyak, sehingga ia tidak akan fokus mengirimkan bantuan senjata ke Ukraina.
“Kami tidak mengubah bahwa kami siap membantu Ukraina dengan cara kemanusiaan,” kata Fico.
“Kami siap membantu rekonstruksi negara, namun Anda tahu pendapat kami mengenai mempersenjatai Ukraina,”tambahnya, dikutip dari Reuters News.
Upaya perdamaian melalui perundingan kemungkinan kecil dapat menyelesaikan konflik dengan Ukraina karena akan melibatkan penandatanganan proposal penyerahan wilayah ke Rusia.
Fico berjanji kepada masyarakat untuk segera menghentikan bantuan karena ambisinya di NATO. Michal Simecka, pemimpin partai Progressive Slovakia mengatakan bahwa kemenangan partai Fico menjadi berita buruk bagi negara.
“Faktanya SMER adalah pemenangnya. Dan tentu saja kami menghormati hal tersebut meskipun kami menganggapnya sebagai berita buruk bagi negara. Dan akan menjadi berita yang lebih buruk lagi jika Tuan Fico yang membentuk pemerintahan,” kata Simecka, dikutip dari CNN.
Negara Slovakia yang sebelumnya menuntut keras penjatuhan sanksi terhadap Rusia akan berubah arah. Pemerintahan Fico akan membuat skenario menyalahkan “Nazi dan fasis Ukraina” yang memprovokasi Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk melakukan invasi. Dengan begitu, invasi Rusia ke Ukraina dapat dibenarkan.
(cpa/bac)
Leave a Reply