Respons Erick Thohir Soal 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan


Jakarta, CNN Indonesia —

Jelang setahun peringatan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku sudah melakukan sejumlah upaya untuk para keluarga korban.

Meski demikian, Erick Thohir mengakui upaya-upaya PSSI tidak bisa menghapus duka keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

“Apapun yang kami lakukan untuk keluarga yang ditinggalkan, tidak pernah menghilangkan kedukaannya,” kata Erick ditemui di Gedung Juang 45, Surabaya, Sabtu (30/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang dilakukannya adalah memberikan bantuan kepada para keluarga korban. Erick mengklaim, hal itu bahkan sudah dijalaninya sebelum terpilih jadi Ketum PSSI.

“Saya rasa pemerintah daerah pada saat peristiwa Kanjuruhan itu, ya Bu [Gubernur Jawa Timur] Khofifah, Pemkab Malang, pemerintah pusat, sudah mendorong bantuan. Saya pun sebelum jadi ketua PSSI sudah mendorong bantuan,” ucapnya.

Berikutnya, Erick juga mengerti, salah satu tuntutan dari keluarga korban adalah proses hukum terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas tragedi. Hal tersebut pun, kata dia, sudah ditangani oleh Mahkamah Agung di tingkat kasasi.

MA diketahui membatalkan vonis bebas dua polisi terdakwa kasus Tragedi Kanjuruhan, yakni mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.

Di tingkat kasasi, Bambang dan Wahyu dijatuhi hukuman pidana masing-masing dua tahun penjara dan dua tahun enam bulan penjara.

Tak hanya itu, MA juga memperberat hukuman Panitia Pelaksana (Panpel) laga Arema FC vs Persebaya Abdul Haris, dari 1,5 tahun, jadi dua tahun.

“Tentu tuntutan dari para korban itu kan hukum, nah memang MA sudah mengambil posisi itu,” ucapnya.

Erick mengatakan pihaknya bakal terus melakukan upaya pemulihan keluarga korban. Serta menjamin pintu komunikasi mereka tetap terbuka. Namun yang harus dipahami semua pihak, kata dia, wewenang PSSI itu terbatas.

“Tentu saya prihatin, kami tetap mendukung perbaikan para korban dengan wilayah-wilayah yang kami mampu. Dan kami terus, kalau ada apa-apa kita diskusi, tapi jangan menjadikan kita orang lain. Kita harus sama-sama memperbaiki yang udah ada,” ujar dia.

Sesuai dengan wewenang PSSI, kata Erick, saat ini pihaknya sedang bekerja mewujudkan transformasi sepak bola Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan. Mulai dari mendorong renovasi stadion, perbaikan kualitas wasit, hingga membentuk Komite Ad Hoc Suporter.

Tragedi maut Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi 1 Oktober 2022 silam, usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Aparat kepolisian menembakkan gas air mata di dalam stadion dan tribune penonton, setelah sebelumnya beberapa orang suporter merangsek masuk ke lapangan.

Akibat kejadian itu, 135 orang dinyatakan tewas, ratusan lainnya luka berat dan luka ringan.

Kepolisian akhirnya menetapkan enam orang tersangka dalam kasus ini. Lima tersangka di antaranya telah menjalani persidangan dan dijatuhi vonis, sementara satu orang lagi belum dilimpahkan ke kejaksaan oleh penyidik Polda Jatim.

[Gambas:Video CNN]

(frd/har)


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *