Pemilu 2024 Jauh Lebih Berat karena Provinsi Bertambah


Yogyakarta, CNN Indonesia —

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pelaksanaan dan tugas pengamanan Pemilu 2024 lebih berat daripada pelaksanaan sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah jumlah provinsi semakin banyak.

“Pemilu kali ini jauh lebih berat, karena jumlah provinsinya bertambah dari 34 menjadi 38,” kata Listyo di Universitas ‘Aisyiah Yogyakarta (Unisa), Sleman, DIY, Jumat (29/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Listyo menekankan Polri bersama TNI, serta stakeholder terkait siap untuk mengamankan seluruh rangkaian agenda pemilu. Ia pun meminta partisipasi civitas akademika, tokoh, serta masyarakat sipil dalam menjaga keamanan agar tetap kondusif.

“Dan kita bawa demokrasi kita demokrasi yang mapan, demokrasi yang modern, demokrasi yang menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk menjadi negara maju,” ujarnya.

Listyo menyebut pada Pilpres 2019 lalu diwarnai polarisasi sebagai implikasi dari perbedaan pilihan. Ia pun mengingatkan siapapun pilihannya, masyarakat wajib mengedepankan persatuan serta kesatuan.

“Pertama, yang mengusung adalah partai, yang memilih rakyat. Calon A, calon B, calon C, nggak ada masalah. Itu hak dari kita semua untuk memilih berdasarkan ketetapan hati kita. Tapi yang paling penting pada saat berbeda-beda itu jangan kemudian berbeda-bedanya itu membuat kita saling bermusuhan,” katanya.

“Karena apa, siapapun nanti yang terpilih menjadi peminpin, dia akan berhadapan dengan masalah ketidakpastian global, berhadapan dengan rakyat. Kalau rakyatnya tidak bersatu, kita nggak akan siap menghadapi masalah-masalah global tersebut,” ujar jenderal bintang empat itu.

434 ribu prajurit dikerahkan

Mabes Polri mengerahkan total 434.197 personel selama pelaksanaan operasi Mantap Brata dalam rangka mengamankan pelaksanaan Pemilu serentak 2024.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan total personel yang dikerahkan itu merupakan gabungan dari Mabes Polri dan Polda jajaran.

“Pada pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri menurunkan personel sebanyak 434.197 personel,” kata Sandi, Jumat (29/9).

Sandi berharap dengan adanya operasi Mantap Brata tersebut dapat menciptakan kondisi pelaksanaan pemilu yang damai. Mulai dari tahap pendaftaran para calon hingga pelantikan, termasuk saat pencoblosan.

Ia menjelaskan nantinya pola operasi dan jumlah personel yang dikerahkan tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan pemilu masing-masing daerah.

“Pada waktu pelaksanaan pemilu langsung di TPS disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang ada. Jadi kalau wilayahnya aman, rawan ataupun yang rawan satu itu tentunya akan berbeda dengan daerah-daerah tertentu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sandi mengatakan Kapolr memerintahkan seluruh jajaran untuk tidak menyepelekan gangguan keamanan menjelang Pemilu 2024.

“Kapolri memerintahkan agar menanggap semua daerah itu rawan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Jumat (29/9).

Menurut Sandi, Kapolri juga sudah meminta agar seluruh Satgas yang ada di tingkat Mabes Polri maupun wilayah untuk mulai menyelesaikan gangguan keamanan ketertiban masyarakat sebelum proses Pemilu 2024 berjalan.

“Bapak Kapolri berpesan agar gangguan diselesaikan dari sekarang, sehingga potensi gangguan tidak jadi gangguan nyata. Hal yang menjadi gangguan kamtibmas sudah bisa diantisipasi agar pengamanan pemilu bisa berjalan dengan aman,” kata Sandi.

(fra/fra)

[Gambas:Video CNN]


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *