Minta Hujan Turun, Ini Niat dan Tata Cara Sholat Istisqo Sesuai Sunah


Jakarta, CNN Indonesia —

Musim kemarau dan cuaca panas ekstrem tak kunjung usai di Indonesia. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat istisqo untuk meminta turun hujan kepada Allah SWT. Ini niat dan tata caranya.

Sholat istisqo berasal dari kata Al-Istiqa artinya meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Sholat ini hukumnya sunah muakkadah atau sunah yang sangat dianjurkan.

Zaman dulu, Rasulullah SAW juga pernah melaksanakan salat istisqa. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi:


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوماً يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا أذان ولا إقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعاً يديه ثم قلب ردائه فجعل الأيمن الأيسر والأيسر الأيمن

Artinya: Nabi Muhammad SAW keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rakaat bersama kita tanpa azan dan ikamah, kemudian beliau berdiri untuk khotbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

Melansir NU Online, salat istisqa dikerjakan sebanyak dua rakaat dan dikerjakan pada siang hari.

Bacaan niat sholat istisqo




Ilustrasi. Berikut ini bacaan niat sholat istisqo sesuai sunah. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)



Menukil laman Kemenag, berikut ini bacaan niat sholat istisqo:

أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى

Artinya: saya niat salat sunah istisqa dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.

Umat Islam dianjurkan untuk melafalkan niat sebelum memulai salat sunah minta turun hujan. Lafal ini dapat menjadi alternatif untuk dibaca sebelum salat istisqa dimulai.

Tata cara sholat istisqo

Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebut cara salat istisqa dua rakaat serupa dengan salat dua rakaat salat Id.

Hanya saja, cara salat keduanya berbeda sedikit dalam hal penempatan khotbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khotbah kedua. Selebihnya kedua salat ini secara umum sama.

Berikut ini ringkasan tata cara salat istisqa:

1. Salat dua rakaat.
2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
4. Khotbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) salat. Khotbah setelah salat lebih utama.
5. Sebelum masuk khotbah pertama khatib membaca istigfar sembilan kali.
6. Sebelum masuk khotbah kedua khatib membaca istigfar tujuh kali.
7. Perbanyak doa dalam khotbah kedua.

Doa sholat istisqo




Ilustrasi. Selain membaca niat dan menjalani tata caranya, dianjurkan untuk banyak membaca doa sholat istisqo. (iStockphoto)



Membaca doa ini dianjurkan dibaca sebanyak mungkin. Namun, ada baiknya doa istisqa diawali dengan doa kurab, yaitu doa Rasulullah SAW saat menghadapi kesusahan secara umum seperti yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ

Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”

Selain itu, dianjurkan pula membaca doa permohonan turun hujan sebagai berikut:

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan,”

Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin juga menganjurkan masyarakat untuk memperbanyak doa sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 201.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.”

Adapun doa salat istisqa yang diriwayatkan oleh Imam Syafi’i, Abu Dawud, dan perawi lainnya adalah:

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا

اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ

اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ

اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ

اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Artinya, “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”

“Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”

“Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”

“Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”

“Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”

“Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”

Itulah niat, tata cara, dan doa sholat istisqo sesuai sunah untuk memohon turun hujan kepada Allah SWT.

(pua/pua)

[Gambas:Video CNN]


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *