Jubir Sebut Anies-Muhaimin Duet Strategis Wujudkan Perubahan


Jakarta, CNN Indonesia —

Juru bicara bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan, Sulfikar Amir menegaskan, duet Anies dan Muhaimin Iskandar merupakan aliansi strategis untuk mewujudkan agenda perubahan.

Menurutnya, Anies memiliki latar belakang akademisi, sedangkan Muhaimin telah malang melintang sebagai aktivis. Latar belakang keduanya menjadikan duet ini cocok untuk membawa perubahan ke depannya.

“Bertemunya Anies Baswedan yang berlatar belakang akademisi dengan Muhaimin Iskandar yang berlatar belakang aktivis adalah aliansi strategis yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan agenda perubahan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” kata Sulfikar dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Sulfikar menjelaskan, terbentuknya duet Anies-Muhaimin merupakan hasil dari carinya perpolitikan di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sangat positif karena memungkinkan berbagai bentuk pemikiran, ideologi, dan kelompok sosial untuk berkolaborasi dalam kompetisi elektoral sebagai fondasi sistem demokrasi di Indonesia.

Ia menambahkan, ada tiga kekuatan dari aliansi strategis antara Anies-Muhaimin. Pertama, pasangan Anies-Muhaimin yang dia akronimkan sebagai AMIN ini akan mengoperasikan fungsi sosiologis dalam membangun koneksi antara kelompok masyarakat urban dan masyarakat sub-urban serta pedesaan.

“Sehingga dapat mendorong perubahan yang lebih mengakar dan menyebar ke seluruh pelosok negeri,” ujarnya.

Kedua, lanjut Sulfikar, pasangan AMIN akan mampu menghilangkan sekat-sekat, khususnya antara kelompok muslim moderen dan muslim tradisional yang selama ini dianggap berseberangan.

“Dengan komitmen terhadap keberagaman dan keadilan, pasangan AMIN akan memiliki legitimasi untuk menghilangkan sekat antar kelompok agama dan etnis yang selama ini dijadikan instrumen polarisasi,” tegasnya.

Ketiga, tambahnya, pasangan AMIN membuka ruang-ruang dialog dalam mesinergikan gagasan dari berbagai pendekatan. Anies yang memiliki pengalaman teknokratis akan membawa gagasan berbasis sains dan data, sementara Muhaimin yang memiliki pengalaman sebagai politisi partai akan membawa gagasan yang berbasis pada narasi kerakyatan.

“Kedua pendekatan ini akan bersenyawa dan menghasilkan agenda perubahan yang bertujuan menghadirkan janji proklamasi yang selama ini belum terpenuhi, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Sulfikar.

(osc)


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *