Hari Kelam Bagi PBB dan Manusia


Jakarta, CNN Indonesia —

Israel marah terhadap PBB yang menyetujui resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan untuk Gaza dalam menyikapi permasalahan mereka dan Hamas. Israel dengan tegas menolak resolusi yang diambil Majelis Umum PBB itu.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menyatakan PBB tak lagi memiliki legitimasi atau relevansi. Suara mayoritas terhadap resolusi itu disebut sebagai “penghujatan” dan Israel menyatakan bakal terus mempertahankan diri.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini adalah hari yang kelam bagi PBB dan umat manusia,” kata Gilad Erdan sambil bersumpah Israel akan menggunakan segala cara dalam memerangi Hamas.

“Hari ini adalah hari yang akan dianggap sebagai keburukan. Kita semua telah menyaksikan PBB tidak lagi memiliki legitimasi atau relevansi sedikit pun,” ia menegaskan.

Saat pengambilan suara, Israel menolak resolusi yang diusulkan negara-negara Arab bersama Amerika Serikat dan 12 negara lainnya. Israel menyinggung resolusi itu sama sekali tak menyinggung serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

[Gambas:Video CNN]

“Resolusi konyol ini menunjukkan keberanian untuk menyerukan gencatan senjata. Tujuan gencatan senjata ini agar Israel berhenti membela diri terhadap Hamas, sehingga Hamas dapat menyulut api pada kami,” tuturnya saat pengambilan suara.

Penolakan terhadap gencatan senjata sudah disuarakan Israel sejak awal, seperti dalam sesi darurat pada Kamis (26/10). Gilad Erdan kala itu menyatakan gencatan senjata untuk kemanusiaan hanya menguntungkan kelompok militan Palestina.

“Gencatan senjata berarti memberi Hamas waktu untuk mempersenjatai mereka sendiri sehingga mereka bisa membantai kami lagi,” kata Erdan kala itu.

Namun, seruan untuk gencatan senjata disetujui mayoritas anggota Majelis Umum PBB karena sekaligus menyatakan perlindungan warga sipil Palestina yang menghadapi pemboman terus-menerus oleh Israel di Gaza.

Resolusi itu juga menyoroti pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan setelah blokade dilakukan Israel belakangan ini.

Resolusi tersebut dirancang negara-negara Arab, tidak mengikat, tapi memiliki bobot politik seiring dengan meningkatnya serangan dan niatan operasi darat Israel di Gaza sebagai balasan gempuran Hamas pada 7 Oktober.

Duta Besar Yordania untuk PBB Mahmoud Hmoud yang berbicara atas 22 negara Arab meminta tindakan segera dari badan dunia yang beranggotakan 193 negara tersebut.

Keputusan diambil dengan mengantongi 120 suara mendukung dari anggota. Sementara itu, 45 suara abstain, dan 14 suara menolak, termasuk Israel dan Amerika Serikat.

(AFP/chri)


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *