Surabaya, CNN Indonesia —
Ekosistem tiga gunung di Jawa Timur yakni Gunung Arjuno, kawasan Bromo, dan Gunung Lawu mulai dilakukan pemulihan setelah dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memakan waktu lama beberapa waktu lalu.
Proses pemulihan ekosistem di kawasan favorit pendakian dan pariwisata itu kini dimulai dengan proses identifikasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari masing-masing gunung. Dan, akan dimasifkan saat musim hujan yang diperkirakan mulai bulan depan.
Misalnya dari UPT Raden Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soeryo naungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di kawasan Gunung Arjuno telah melakukan penyusuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyusuran itu dilakoni demi memetakan wilayah mana saja yang bisa dijangkau personel dalam melakukan penanaman bibit pohon baru. Sedangkan Jenis bibit baru yang ditanam akan menyesuaikan zona geologinya.
“Saat ini teman-teman sedang naik ke atas untuk melalukan identifikasi, mana yang bisa dijangkau personel dan mana yang tidak bisa dijangkau,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi, saat dikonfirmasi, Jumat (27/10).
Selain itu, kata dia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah melakukan penganggaran untuk pemulihan ekosistem di Gunung Arjuno.
Dinas Kehutanan bakal bekerjasama dengan BPBD Jatim, untuk melakukan penebaran bibit melalui udara untuk wilayah Gunung Arjuno yang tidak bisa dijangkau personel.
Sementara, pemulihan wilayah Gunung Bromo bakal dipimpin Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) yang berada di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkuhan Hidup. Proses pemulihan penanaman pun dilakukan.
Kemudian, Gunung Lawu naungan Perusahaan Umum (Perum) Perhutani masih melalukan identifikasi karena gunung tersebut baru saja dilanda karhutal dan baru padam pada Selasa (24/10) kemarin setelah diguyur hujan deras.
“Personel lagi persiapan identifikasi di wilayah Kabupaten Ngawi lalu dilanjutkan ke Kabupaten Magetan di lereng sebelah timur,” ujar Jumadi.
Mulai masif penanaman
Upaya pemulihan itu akan dimasifkan personel ketika musim penghujan tiba yang diperkirakan terjadi pada November mendatang.
“Sambil jalan kami juga mengajak masyarakat atau relawan untuk mulai melakukan penanaman nanti,” kata Jumadi.
Jumadi menyatakan, peristiwa karhutla di sejumlah gunung di Jatim telah merusak ekosistem dari mulai habitat hewan liar, jalur pendakian, hingga vegetasi gunung yang hangus terbakar api. Proses pemulihannya pun, kata dia, diperkirakan membutuhkan waktu lama.
“Untuk pohon, itu pasti butuh beberapa tahun. Kemudian fungsinya juga, misalnya pohon-pohon di Tahura itu fungsinya untuk geseper area atau mengikat air,” ujar Jumadi.
(frd/kid)
Leave a Reply