Jakarta, CNN Indonesia —
Perdebatan terkait manfaat kolagen untuk memutihkan kulit masih ramai dibicarakan di sejumlah media sosial, terutama di TikTok.
Berbagai jenis kolagen yang dijual dalam bentuk minuman serbuk diklaim ampuh mencerahkan dan memutihkan kulit dalam waktu yang relatif cepat. Tapi, benarkah kolagen bisa memutihkan kulit?
Kolagen sebenarnya merupakan protein yang ditemukan secara alami di dalam tubuh. Gunanya untuk memberikan elastisitas, kekuatan, dan struktur pada kulit manusia. Melansir MediLuxe, kolagen ini membentuk sekitar 30 persen dari seluruh protein dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolagen bisa ditemukan di tulang, tendon, ligamen, tulang rawan, rambut, dan kulit. Kolagen dipercaya bisa memberikan efek memutihkan kulit dengan mengurangi produksi melanin.
Melanin merupakan pigmen yang memberi warna pada kulit dan jika berlebihan bisa menyebabkan bintik hitam, warna kulit tidak merata, dan hiperpigmentasi.
Kolagen bekerja menghambat aktivitas enzim yang disebut tirosinase yang bertanggung jawab atas produksi melanin. Ketika produksi melanin berkurang, kulit akan terlihat lebih cerah.
Meski demikian, mengonsumsi kolagen saja tentu tidak akan membuat kulit lebih putih. Kolagen hanya bertugas mengurangi produksi melanin yang berefek pada kulit sedikit lebih cerah tapi bukan putih.
Lantas, bagaimana dengan minum serbuk kolagen yang diklaim bisa memutihkan kulit, apakah aman dikonsumsi?
Minuman dan suplemen kolagen biasanya mengandung kolagen yang sumbernya dari ikan, sapi, ayam, bahkan babi. Minuman ini juga biasanya mengandung peptida, rantai pendek asam amino yang membantu membentuk protein, termasuk kolagen.
Meski demikian, melansir Harvard Edu, jika tujuan Anda mengonsumsi kolagen untuk memperbaiki tekstur dan elastisitas kulit sekaligus menghilangkan kerutan, lebih baik fokus pada perlindungan terhadap sinar matahari. Anda bisa menggunakan produk tabir surya atau retinoid topikal.
Lagi pula, tubuh juga secara alami memproduksi kolagen menggunakan asam amino dari makanan kaya protein. Misal kaldu tulang, daging, hingga ikan. Meskipun memang penuaan kerusakan akibat sinar matahari, merokok, hingga konsumsi alkohol bisa menurunkan produksi kolagen.
Jika tetap ingin mengonsumsi suplemen atau minuman kolagen sebaiknya cek daftar bahan-bahan yang digunakan. Hindari suplemen dengan kandungan bahan tambahan dari zat kimia tertentu.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai suplemen baru. Orang yang rentan terkena asam urat atau memiliki kondisi medis yang mengharuskan mereka membatasi protein sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen atau minuman kolagen.
(tst/pua)
[Gambas:Video CNN]
Leave a Reply